Daftar wisbux sekarang

 

Minggu, 24 Juni 2012

Not For Him Also not For Her part II


KENYATAAN Sepulang sekolah aku bergegas ganti baju. Setelah itu aku langsung tidur untuk menenangkan pikiran. Aku bangun jam setengah lima, setelah itu aku langsung mandi dan makan. Aku masih sedikit terpukul karena masalah tadi, tapi aku sudah mulai melupakannya. Untung ada temanku yang membantu. Setelah makan aku bersantai di kamar, melihat indahnya mata hari terbenam di kamar. Aku bersyukur karena masih diberi kehidupanoleh Tuhan. Tanpa terasa sekarang sudah pukul 17.30, tapi sang surya belum juga pulang ke tempat peristirahatannya. Aku masih di jendela melihatnya, aku memandangi indahnya sore hari sambil smsan dengan ares dan ryan. Mereka mencoba menenangkan pikiranku, mereka memberikan guyonan guyonanan yang lucu lewat sms. Sekarang sudah waktunya maghrib, aku segera menutup jendela dan bergegas untuk solat maghrib.
Sepulang dari masjid aku belajar untuk keperluan besok. Tiba tiba sms dari ryan datang. Ryan bilang kalau besok ada ulangan fisika. Waduh aku pusing banget, gara gara masalah tadi siang, aku jadi tak sadar  kalau besok ulangan. Aku pun belajar dengan sungguh sungguh agar besok bisa mengerjakan dengan dan tidak ada kata remidi. Adzan isya pun terdengar, aku segera menutup buku dan segera pergi ke masjid untuk solat. Setelah solat, aku bergegas ke kamar, dan membuka HPku. Ternyata ada sms dari asta, segera aku membukanya. Ternyata pesannya berisi permintaan maaf darinya. Ya meski aku merasa disakiti, tapi aku tetap tegar, dan aku membalas pesannya, dan dia meminta sesuatu padaku, yaitu agar aku tidak melupakaannya. Dan dia pun mengatakan yang sebenarnya. Ternyata dia tidak berselingkuh, melainkan dia akan segera pindah sekolah, dan dia tak berani mengatakan putus, dan dia tidak membiarkan kami berhubungan jarak jauh, dia memberikan aku keleluasaan untuk berhubungan dengan siapa saja. Aku pun berterima kasih kepadanya karena sudah mengisi hari hariku yang indah. Dan aku juga meminta kepadanya untuk tidak melupakanku. Dia pindah satu minggu lagi. Dia mengatakan besok akan menemuiku di tempat biasa. Dan aku menyanggupinya. Setelah kami smsan, kami pun belajar. Aku kembali belajar fisika. Tak terasa sekarang sudah jam 10 malam. Aku segera membereskan buku buku dan menatanya. Setelah itu aku segera cuci muka dan bersiap untuk tidur.
Alarmku berbunyi, sekarang jam 04.00, aku segera cuci muka dan segera bergegas untuk solat subuh. Setelah selesai solat subuh, aku langsung mengganti pakaian untuk segera jogging. Setelah itu aku beristirahat sebentar untuk menghilangkan keringat. Setalah itu aku mandi. Dan kemudian aku segera sarapan dan berangkat sekolah. Sesampainya di sekolah, aku memberikan salam kepada pak hadi yang menghukumkuu kemarin, dan dia hanya tersenyum. Saat di perjalanan menuju kelas aku bertemu ares, dia menanyakan keadaanku. Tapi aku hanya tersenyum saja. Sesampainya di kelas, aku langsung menaruh tasku dan membuka buku untuk belajar sebentar, karena hari ini fisika jam pertama. Ryan pun datang, dia sama saja dengan ares. Dia juga langsung menanyakan keadaanku. Dan aku menceritakaannya sedikit. Dia tertawa dengan yang aku katakanan. Pak Joni datang, dan si Dino segera menyiapkan untuk berdoa. Setelah berdoa, pak joni memberikan waktu 15 menit untuk belajar, dan setelah itu kami melaksanakan ulangan.
Setelah melaksanakan ulangan, kami pun menunggu Bu Rina datang. Bu Rina mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia. Tapi setelah lima menit menunggu, ternyata bu rina tidak masuk masuk, dan akhirnya dino pergi ke ruang guru untuk menjemput bu rina. Terrnyata bu rina sedang ada tugas dinas, dan memberikan tugas. Dan kata guru piket, jika sudah jadi tugasnya, kami boleh istirahat. Ternyata tugasnya sangat mudah, dan hampir semua murid kelasku pergi ke kantin, tapi tidak untuk kami bertiga. Kami bertiga mengobrol dulu di kelas. Ares bercerita kepada aku dan ryan. Dia bercerita bahwa dia kemaren melihat anak jurusan lain, katanya dia cantik banget. Dan dia pun menceritakannya nama cewek itu. Ternyata namanya adalah Dina Ayu Winata. Aku berfikir sejenak, sepertinya aku tidak asing ddengan nama itu. Aku baru ingat, ternyata dina itu adalah temanku saat di SMP dulu. Dia memang cantik dan baik. Yang aku tahu dulu dia pernah punya pacar yang namanya anjas. Tapi kabarnya sudah putus. Aku menceritakaanya pada ares. Dan dia sangat senang sekali mendengarnya.
Bel berbunyi, aku pun segera turun ke tempat biasa. Hari ini aku pergi ke tempat biasa tak seperti biasa. Hari ini membuat aku bingung, ya senang, ya sedih. Aku menunggu asta selama kurang lebih lima menit, dan dia pun datang. Dia datang dengan wajah yang ceria, dan dia tersenyum padaku, aku pun membalas senyumannya. Aku sangat bahagia bisa mengenal seorang asta. Selain cantik, dia pun baik. Tak salah aku memilihnya, meski kini aku bukan pacarnya. Tapi tetap memberikan kesempatan untuk dekat dengannya, dan siapapun juga. Kami bercerita tentang harapan masing masing setelah asta pindah sekolah. Aku ingin bisa menjadi orang yang sukses setelah lulus nanti, dan membantu ryan dan ares dalam semua hal. Kalau asta, setelah lulus dan bekerja, dia akan menemuiku kembali. Yak arena ini janji kami saat ditempat ini, apa pun  yang terjadi, bersama ataupun tidak, kami pasti bertemu kembali. Tak terasa kami bercanda sudah lama, dan bel pun juga sudah berbunyi, kami berdua pun bergegas untuk kembali ke kelas masing masing. Setelah sampai di kelas aku di ajak ngobrol sama ares. Dia ingin tau banget tentang si Dina. Aku pun menceritakan sepengetahuanku saja. Yak arena di SMP aku pernah satu kelas dengannya, dan bahkan pernah satu bangku dengannya. Ares manggut manggut dengan apa yang aku katakan.
Bel pulang berbunyi, kami pun bergegaas pulang. Hari ini aku pulang dengan ryan, karena tadi ares bilang padaku ada keperluan mendadak. Saat sampai di depan sekolah kami melihat ares sedang mengajak dina pulang, tapi dina tidak mau, ares pun merayunya. Aku dan ryan tertawa karena melihatnya, lucu sekali. Kamu pun jalan, dan kami pun mencoba mengguyoni ares. Ares agaknya malu sekali, dan ia pun menutup helmnya. Aku dan ryan langsung pulang, kami tidak ada agenda untuk pergi. Sesampainya di rumah, kami melakukan aktivitas yang biasa. Setelah ganti baju, aku melihat ada pesan yang masuk di HPku. Ternyata pesan dari ares. Dia bilang padaku kalau dina sulit banget di ajak. Dan dia pun pasrah, kemudian langsung pulang. Dia pengen banget bisa pacaran dengan dina. Tapi ada yang mengganjal dihatiku, bukannya ares masih punya pacar anak sekolah lain? Tapi kenapa masih mengejar ngejar dina?. Aku menanyakannya pada ares, dan dia hanya menjawab “itu mah soal gampang, aku aja sekarang punya pacar dua biasa aja, buat dapetin dina gak susah buatku.” Ya aku menurut saja apa katanya. Itu terserah dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar