KENYATAAN Sepulang sekolah aku bergegas ganti
baju. Setelah itu aku langsung tidur untuk menenangkan pikiran. Aku bangun jam
setengah lima, setelah itu aku langsung mandi dan makan. Aku masih sedikit
terpukul karena masalah tadi, tapi aku sudah mulai melupakannya. Untung ada
temanku yang membantu. Setelah makan aku bersantai di kamar, melihat indahnya
mata hari terbenam di kamar. Aku bersyukur karena masih diberi kehidupanoleh Tuhan.
Tanpa terasa sekarang sudah pukul 17.30, tapi sang surya belum juga pulang ke
tempat peristirahatannya. Aku masih di jendela melihatnya, aku memandangi
indahnya sore hari sambil smsan dengan ares dan ryan. Mereka mencoba
menenangkan pikiranku, mereka memberikan guyonan guyonanan yang lucu lewat sms.
Sekarang sudah waktunya maghrib, aku segera menutup jendela dan bergegas untuk
solat maghrib.
Sepulang dari masjid aku belajar
untuk keperluan besok. Tiba tiba sms dari ryan datang. Ryan bilang kalau besok ada
ulangan fisika. Waduh aku pusing banget, gara gara masalah tadi siang, aku jadi
tak sadar kalau besok ulangan. Aku pun
belajar dengan sungguh sungguh agar besok bisa mengerjakan dengan dan tidak ada
kata remidi. Adzan isya pun terdengar, aku segera menutup buku dan segera pergi
ke masjid untuk solat. Setelah solat, aku bergegas ke kamar, dan membuka HPku.
Ternyata ada sms dari asta, segera aku membukanya. Ternyata pesannya berisi
permintaan maaf darinya. Ya meski aku merasa disakiti, tapi aku tetap tegar,
dan aku membalas pesannya, dan dia meminta sesuatu padaku, yaitu agar aku tidak
melupakaannya. Dan dia pun mengatakan yang sebenarnya. Ternyata dia tidak
berselingkuh, melainkan dia akan segera pindah sekolah, dan dia tak berani
mengatakan putus, dan dia tidak membiarkan kami berhubungan jarak jauh, dia
memberikan aku keleluasaan untuk berhubungan dengan siapa saja. Aku pun
berterima kasih kepadanya karena sudah mengisi hari hariku yang indah. Dan aku
juga meminta kepadanya untuk tidak melupakanku. Dia pindah satu minggu lagi.
Dia mengatakan besok akan menemuiku di tempat biasa. Dan aku menyanggupinya.
Setelah kami smsan, kami pun belajar. Aku kembali belajar fisika. Tak terasa
sekarang sudah jam 10 malam. Aku segera membereskan buku buku dan menatanya. Setelah
itu aku segera cuci muka dan bersiap untuk tidur.
Alarmku berbunyi, sekarang jam
04.00, aku segera cuci muka dan segera bergegas untuk solat subuh. Setelah
selesai solat subuh, aku langsung mengganti pakaian untuk segera jogging.
Setelah itu aku beristirahat sebentar untuk menghilangkan keringat. Setalah itu
aku mandi. Dan kemudian aku segera sarapan dan berangkat sekolah. Sesampainya
di sekolah, aku memberikan salam kepada pak hadi yang menghukumkuu kemarin, dan
dia hanya tersenyum. Saat di perjalanan menuju kelas aku bertemu ares, dia
menanyakan keadaanku. Tapi aku hanya tersenyum saja. Sesampainya di kelas, aku
langsung menaruh tasku dan membuka buku untuk belajar sebentar, karena hari ini
fisika jam pertama. Ryan pun datang, dia sama saja dengan ares. Dia juga
langsung menanyakan keadaanku. Dan aku menceritakaannya sedikit. Dia tertawa
dengan yang aku katakanan. Pak Joni datang, dan si Dino segera menyiapkan untuk
berdoa. Setelah berdoa, pak joni memberikan waktu 15 menit untuk belajar, dan
setelah itu kami melaksanakan ulangan.
Setelah melaksanakan ulangan, kami
pun menunggu Bu Rina datang. Bu Rina mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia.
Tapi setelah lima menit menunggu, ternyata bu rina tidak masuk masuk, dan
akhirnya dino pergi ke ruang guru untuk menjemput bu rina. Terrnyata bu rina
sedang ada tugas dinas, dan memberikan tugas. Dan kata guru piket, jika sudah
jadi tugasnya, kami boleh istirahat. Ternyata tugasnya sangat mudah, dan hampir
semua murid kelasku pergi ke kantin, tapi tidak untuk kami bertiga. Kami
bertiga mengobrol dulu di kelas. Ares bercerita kepada aku dan ryan. Dia
bercerita bahwa dia kemaren melihat anak jurusan lain, katanya dia cantik
banget. Dan dia pun menceritakannya nama cewek itu. Ternyata namanya adalah
Dina Ayu Winata. Aku berfikir sejenak, sepertinya aku tidak asing ddengan nama
itu. Aku baru ingat, ternyata dina itu adalah temanku saat di SMP dulu. Dia
memang cantik dan baik. Yang aku tahu dulu dia pernah punya pacar yang namanya
anjas. Tapi kabarnya sudah putus. Aku menceritakaanya pada ares. Dan dia sangat
senang sekali mendengarnya.
Bel berbunyi, aku pun segera turun
ke tempat biasa. Hari ini aku pergi ke tempat biasa tak seperti biasa. Hari ini
membuat aku bingung, ya senang, ya sedih. Aku menunggu asta selama kurang lebih
lima menit, dan dia pun datang. Dia datang dengan wajah yang ceria, dan dia
tersenyum padaku, aku pun membalas senyumannya. Aku sangat bahagia bisa
mengenal seorang asta. Selain cantik, dia pun baik. Tak salah aku memilihnya,
meski kini aku bukan pacarnya. Tapi tetap memberikan kesempatan untuk dekat
dengannya, dan siapapun juga. Kami bercerita tentang harapan masing masing
setelah asta pindah sekolah. Aku ingin bisa menjadi orang yang sukses setelah
lulus nanti, dan membantu ryan dan ares dalam semua hal. Kalau asta, setelah
lulus dan bekerja, dia akan menemuiku kembali. Yak arena ini janji kami saat
ditempat ini, apa pun yang terjadi,
bersama ataupun tidak, kami pasti bertemu kembali. Tak terasa kami bercanda
sudah lama, dan bel pun juga sudah berbunyi, kami berdua pun bergegas untuk
kembali ke kelas masing masing. Setelah sampai di kelas aku di ajak ngobrol
sama ares. Dia ingin tau banget tentang si Dina. Aku pun menceritakan
sepengetahuanku saja. Yak arena di SMP aku pernah satu kelas dengannya, dan
bahkan pernah satu bangku dengannya. Ares manggut manggut dengan apa yang aku
katakan.
Bel pulang berbunyi, kami pun
bergegaas pulang. Hari ini aku pulang dengan ryan, karena tadi ares bilang
padaku ada keperluan mendadak. Saat sampai di depan sekolah kami melihat ares
sedang mengajak dina pulang, tapi dina tidak mau, ares pun merayunya. Aku dan
ryan tertawa karena melihatnya, lucu sekali. Kamu pun jalan, dan kami pun
mencoba mengguyoni ares. Ares agaknya malu sekali, dan ia pun menutup helmnya.
Aku dan ryan langsung pulang, kami tidak ada agenda untuk pergi. Sesampainya di
rumah, kami melakukan aktivitas yang biasa. Setelah ganti baju, aku melihat ada
pesan yang masuk di HPku. Ternyata pesan dari ares. Dia bilang padaku kalau
dina sulit banget di ajak. Dan dia pun pasrah, kemudian langsung pulang. Dia
pengen banget bisa pacaran dengan dina. Tapi ada yang mengganjal dihatiku, bukannya ares masih punya pacar anak sekolah
lain? Tapi kenapa masih mengejar ngejar dina?. Aku menanyakannya pada ares,
dan dia hanya menjawab “itu mah soal gampang, aku aja sekarang punya pacar dua
biasa aja, buat dapetin dina gak susah buatku.” Ya aku menurut saja apa
katanya. Itu terserah dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar